Sabtu, 17 November 2012

Cinta kita sama , Kawan !


hanya cerita yang mungkin orang - orang pernah merasakan ...


Aku masih bingung apa yang membuat sahabatku yang satu ini berubah menjadi..mungkin lebih pendiam,pemurung dan agak..sensitif.itu menurutku. Tapi setiap pertanyaan yang aku deretkan untuknya, ia hanya menjawab, “aku baik-baik aja Dell..”
Dan deretan kalimat yang tak terlalu panjang itu hanya aku tanggapi dengan helaan nafas kecil dan agak sedikit cemberut.
Sudah seminggu lebih cewek mungil yang sering aku sapa ‘Iin’ itu hanya menghabiskan waktunya dengan diam dan sedikit bicara.aku mulai curiga,ada sesuatu yang ia tahan dan enggan untuk ungkapkan. Akhir-akhir ini ia tumben enggan saat aku ajak dia keluar kelas bahkan menemui sahabat kami yang lagi satu dikelas XI IPA 3,namanya Nitya. Alasannya selalu malas,nggak ada mood, atau mungkin capek. Aku bosan mendengar alasan yang tak masuk akal itu! Tak mungkin tiap harinya malas ,capek dan sebagainya.pasti ada sesuatu yang kau simpan! Aku yakin itu.

Bel pulang tiba… hujan masih mengguyur deras diluar sana.aku akhirnya malas untuk pulang dan mungkin berteduh di bale bengong sekolah dulu. Aku keluarkan iPod dan seperti biasa, aktifkan twitter mengecek isi mention yang masuk entah dari siapa. Akhirnya aku bosan dan mataku lelah memainkan iPod. Terpaksa aku alihkan mata ke halaman sekolah yang masih diguyur air hujan yang rintik-rintik.ternyata sudah tidak deras dan aku pun tak menyadari hal itu. Tiba-tiba aku melihat sosok yang aku kenal diseberang sana,Iin?Tanyaku dalam hati. Ngapain dia ngintip-ngintip di XI IPA 3? Apa cari Nitya kali ya? Tanyaku lagi dalam hati. Aku menggumam dan memikirkan apa yang ia lakukan disana.seperti memerhatikan seseorang dari jauh tapi enggan menemui.

Ah,tapi XI IPA 3 kan udah pada pulang,sisanya yang pada ekstra bahasa jepang.

Nitya nggak mungkin ada disana,dia kan bolos

Terus Iin cari siapa dong?

Apa cari temennya ya?

Ah tapi nggak mungkin! Iin kan nggak punya temen lain di ekstra jepang selain Nitya

Ah…Terus? Terus? Terus siapa dong?

 
Deretan pertanyaan dalam hati yang siap aku dengarkan jawabannya itu,membuat otakku semakin rumit memikirkannya.aku jadi tambah penasaran apa yang ia lakukan di ujung sana.dari sorot wajahnya menunjukkan hati yang riang dan…sedikit sakit.sakit dalam hal apa ya?sakit hati? Nggak mungkin! Tanyaku lagi menjadi-jadi
Mungkin lebih baik aku menghampiri sendiri orangnya dan siap mendengarkan jawabannya itu.

“DOR!!”

“astaga..Adell!!”


“hehe..ampun..”

 
“kaget tau!ngapain kamu masih disekolah?”

 
“eh harusnya aku dong yang nanyak begituan.kamu ngapain juga masih disini?ini kan ekstra Jepang,kamu mau ikutan?”

 
Sahabatku ini diam…5 detik…10 detik..20 detik..

 
“woi! Bengong aja”

 
“apaan sih Dell, jangan ribut dong orang lagi ekstra tuh”

 
“makannya jawab kalo nggak mau aku ribut”

 

Dia diam lagi,bahkan yang aku baca dari wajahnya ,ia sedang merencanakan jawaban yang tidak benar.mungkin dia ingin berbohong.5 detik… 15 detik… dan akhirnya dia membuka mulut

“ayok pergi dari sini Dell!”

Belum sempat aku berkomentar dan protes, Iin menarik tanganku dengan cepat dan mengajakku untuk bersembunyi dibalik tembok kokoh disamping wastafel dekat XI IPA 4.

Aku melihat XI IPA 3, ternyata sudah selesai ekstra dan aku melihat raut kecemasan di wajah Iin.aku masih penuh tanda tanya,sebenarnya apa yang ia rasakan dan permasalahkan?
“Adell,pulang yuk” ajaknya dengan wajah yang lumayan lega dan agak cemas sambil masih memasang mata pada seseorang yang baru keluar dari XI IPA 3 itu.aku langsung mencari objek yang ia lihat barusan.tapi langsung Iin memalingkan wajahnya ke objek lain.aku semakin penasaran.

“kamu nggak mau cerita?”

 
“apa yang harus aku ceritain Dell?”

 
“yaa.. yang kamu rasain sekarang”

 
“yang aku rasain? Aku biasa-biasa aja”

 
“yang kamu permasalahin?”

 
“aku baik-baik aja”

 
“selalu itu…”

 
“maksud kamu Dell?”

 
“lupakan..”

Aku berjalan dengan sedikit lemas dan masih berpikir sedikit tentang perubahan Iin minggu ini.Nitya juga merasakan hal yang sama sepertiku. Iin mengikuti langkahku dibelakang.hari ini aku lihat perubahan wajahnya dan sikapnya lagi. awal masuk sekolah seperti biasa,sensitive,pemurung,malas bicara. Tapi pulang sekolah,wajahnya lega,agak cemas dan bahkan sering senyum-senyum sendiri.ada apa ya?

Aku merebahkan badan yang lumayan lelah karena pulang yang agak telat sambil menahan kantuk yang merajalela dan karena kejadian di XI IPA 3 tadi yang masih membuatku penasaran. Handphone bergetar tanda SMS masuk. Ternyata dari Nitya..

“Adellllllllllllllll….”

Itu isi SMSnya yang aku kiranya penting. Dan aku hanya membalas “ya?”

Tiba-tiba ada telfon masuk.dari Nitya juga.

“kenapa?”

“Adelllll! Setuju yaa sama ideku?”

“apaan sih? Tau idemu aja enggak”

“hehe”

“apaan Nit?”

“ aku comblangin kamu sama temenku yaa..okay beby?”

“HUAAAH!!?”

Dan aku tersentak selama 5 detik…10 detik.. dan kembali normal

“sorry Dell tiba-tiba.aku punya temen namanya Bima.aku sama dia sahabatan dan dia minta ke aku kenalin ke kamu dan…”

“APAA!!?”

“belum selesai cerita Dell..sabar dulu.”

“iyaa deh lanjut.”

“dia udah merhatiin kamu dari awal kelas 1 dan dia baru tau kalo kamu itu temen aku.ayolah Dell kenalan aja dulu.dia baik pake banget!”

Aku masih berpikir sebentar.masih dengan rasa kaget,heran dan tak percaya.tapi aku berusaha mengajukan pertanyaan yang agak-agak sinting yah tujuannya untuk tidak mengecewakan harapan sahabatku yang satu ini.

“ganteng nggak?”

“pasti”

“setir bunder atau setir lurus?”

“setir bunder!”

“aku maunya yang setir lurus biar kayak Rah”

“yauda deh setir lurus!”

Aku menahan tawa sambil terus melanjutkan pertanyaan yang tadi aku bilang,”sinting” dan aku mendengar nada agak kesal dari ujung penerima telfon disana

“bodo?”

“dia rangking 1 Dell..”

“berarti kamu kalah dong ya sama dia? Wah!”

“Dell,nanya yang bener dong”

“hehe…kesel ya?”

“he-eh”

“iyaa deh..mana manisan,dia atau Rah?”

“dia lah…Rah lagi kan yang dibahas.selesai dong Dell inget-inget Rah.dia masa lalu kamu loh..”

Dan aku hanya menjawab dengan “hmm”

“Dell…”

“tapi menurutku manisan Rah “

“tapi kan kamu belum pernah tau Bima”

“tapi feelingku bilang Rah tetep nomor satu manusia paling manis”

“tapi…yauda lah terserah.besok pulang sekola bale bengong yaa..”

Tut…tut..tut…

“tuh kan!biasa banget tu anak matiin telfon” kataku dengan nada kesal.

 
Besok ketemu Bima..terus Rah? Aku masih sayang Rah,sebenarnya.. kataku dalam hati.



bersambung ...



aku dan ceritaku ,
Adelyne Ghifary

 

5 komentar:

  1. kok nanggung ??

    gimana ni sama si bima ??

    BalasHapus
  2. dillo : wkwkwk maap yaa blm kelar lanjutannya :D ak blm slesain nih, bnyak bngt yg protes ._.

    BalasHapus
  3. icha : maap cuyung hihi blm jdi lanjutannya msh mkir :p wkwk nnti di posting kok tunggu yaaa :*

    BalasHapus