Selasa, 15 Januari 2013

Haruskah Menawan?


Seseorang,hei! Siapa? Aku? Iyaa,kamu! Siapa lagi yang ku maksud?siapa lagi yang ku cinta?

 
Kamu tahukah,sejak awal mungkin kita sengaja ditakdirkan untuk saling berjumpa dan menebar sapa.tapi sayang, saat itu belum saatnya namun kini waktunya.

Awalnya aku enggan untuk menemui apalagi berkenalan denganmu karena berbagai alasan yang berhubungan dengan masa lalu.yaa,masa-masa cinta dengan anak buahmu dalam suatu organisasi.tapi mereka yang memaksaku agar hanya saling mengenal dan mungkin kalau sanggup,kita dirujuk untuk saling berdekatan.yaa,jika itu mungkin.

Yaa,kamu datang dan menemuiku.kita saling berkenalan dan saling mengenal satu sama lain dalam beberapa jam yang tersedia.kata sahabatku,pipiku merubah warna menjadi merah.dan kamu hanya memasang senyum entah itu artinya apa aku tidak mau tahu.

Beberapa jam itu mungkin berarti banyak.temanku bertambah dan mungkin ingin membuka hati lagi.tapi apakah kamu juga begitu? Yang aku tahu,kamu masih mencintai kekasihmu yang dulu yang pernah kamu titipkan hati padanya dan diacuhkan olehnya setelah beberapa bulan bersamanya.aku tahu kamu sakit,aku pun begitu.kita sama,kita senasib.kita dibuat sakit oleh orang yang kita cintai.dan itu buruk.

Tapi,bolehkah hati itu aku buka kembali?ini untukku bukan untuknya lagi! Hanya untukku dan aku tak mau itu dibagi!

Mungkin perkenalan kita sangat singkat dan wajar kamu bersikap acuh dan rasa tidak perdulimu itu kamu sembunyikan saat aku mengirim pesan singkat ke nomormu.

Awalnya aku putus asa,aku gundah entah apakah aku berhasil menarik seseorang lagi untuk masuk kedalam cintaku setelah dia yang menghancurkan.aku ingin mencoba,mungkin sangat.karena aku bosan sendirian walaupun itu indah.

Dan sahabatku berhasil membuatku yakin dan kuat untuk mencoba lagi.aku coba itu aku usahakan itu.dan berhasil! Yaa berhasil! Karena pertemuan yang mendadak aku berhasil membuatmu jatuh dan luluh dengan perhatianku.yaa,walaupun itu sebentar dan dibatasi oleh beberapa jam.

Kita berbagi cerita berdua.aku menceritakan tentang kisahku yang pernah ku rahasiakan dulu dari orang-orang agar mereka tak mengetahui keburukan keluargaku.tapi kini,rahasia itu menjadi berita umum dan aku tak takut lagi untuk menceritakannya karena aku sudah siap dan karena itu nyata yang harus aku terima.dan tak terlalu buruk.

Sepertinya kamu simpati,kelihatan dari berbagai tanggapanmu dengan cerita-cerita yang aku umbar saat itu.mungkin kamu prihatin atau..kasihan.ya,sepertinya kasihan.bukankah benar?

Tapi aku tak butuh kasihan itu,sudah banyak ku tampung rasa kasihan dan aku sangat bosan.aku bukan seseorang yang lemah yang patut untuk kamu kasihani.cukup kamu memberikan rasa simpatimu itu dan menarik hikmahnya.dan itu akan membuatku senang.

Perkembangan baru saja terjadi.kamu mulai menunjukkan rasa perhatianmu dan itu membuatku senang karena aku berhasil.aku menikmati proses itu.indah rasanya menikmati keberhasilan yang sudah aku jalani yang bukan instan tanpa proses.

Kamu tidak tampan,kamu bukan tipeku.bahkan jauh dari tipe.tapi sikapmu dan perhatianmu membuatku kembali luluh untuk kedua kalinya dengan orang yang jauh dari tipeku.

Pertama dia kedua kamu.walaupun pandanganmu tak seindah pandangannya,tapi ku akui,kamu jauh lebih baik dan lebih dewasa.dan aku hargai itu.

Telephone bergetar disaat subuh dan itu sangat menganggu tidurku yang nyenyak.namamu tercantum disana.antara senang dan kesal.tapi aku harus mencantumkan rasa senang dalam hati karena harapanku yang barusan siang aku kirimkan untuk Tuhan sudah dikabulkan di subuh ini. Lama kita berbincang dalam telfon dan aku merekam perbincangan kita.sungguh lucu saat aku dengarkan kembali didalam kelas waktu itu.

Hari itu rabu,tak ada rasa gundah dan resah dalam hati.justru rasa bahagia dan berbunga.aku menikmati keberhasilan itu.sangat indah sekali dan aku ingin menceritakannya kepada sahabat-sahabatku.

Sekali lagi,ini indah sekali.kamu menerima ajakkanku untuk mencari sesuatu untuk hari special besok.dan ini pertama kalinya aku berjanjian denganmu tanpa perantara sahabatku.dan aku berhasil!

Dalam waktu terbatas kita berdua,dibasahi air yang deras itu tak masalah buatku.bagiku itu manis dan menjadi kenangan.ya,indah sekali.

Kembali cerita-cerita terangkai dan senyum serta tawaan menghiasi perbincangan kita.aku menikmati itu.dan ada beberapa kalimat yang membuatku terpikir sampai sekarang.kalimatmu itu terkenang.bukan karena indah,tapi karena keresahan.

Kembali malamnya aku menceritakan dengan sahabatku,ia menanggapinya dengan baik sekali dan memberikanku saran.ia juga menceritakan apa yang kamu ceritakan padanya.

Katanya,kamu ingin merubahku untuk menjadi lebih cantik dan feminim karena sekarang ini mungkin gayaku seperti bukan perempuan,melainkan laki-laki.

Bukannya sudah ku jelaskan? Aku benci menjadi perempuan beserta gayanya.menjadi laki-laki dengan gayanya itu lebih mudah dan santai untukku jalani.

Memakai rok,dress,wedges,high heels dan lainnya itu menyiksaku.sepertinya repot harus memakai alas kaki yang memiliki volume tinggi dan membuat kakiku sakit.

Berbalut rok,dress ataupun lainnya lagi,membuatku muak harus berjalan dengan hati-hati agar tiupan angin tidak menerbangkan pakaianku.belum lagi harus mendengar siulan dari laki-laki hidung belang yang hanya melihat keindahan fisik dimulai dari bawah baru ke atas.

Apakah kamu tidak menerima gayaku yang seperti ini?apakah aku harus secantik dia? Bukannya apa adanya itu lebih baik ketimbang ada apanya?

Aku rasa,lebih baik aku memperkenalkan keburukan dan kebiasaanku dahulu ketimbang apa yang bagus-bagus dariku.karena aku ingin tahu,seberapa hebat dan kuat seseorang sanggup menerimaku dan mau melengkapi kekuranganku.aku ingin melihatmu bisa dengan keadaanku sekarang.sebenarnya aku ‘bisa’ diubah jika itu yang kamu inginkan.

Aku akan menjadi gadis cantik nan manis yang kamu mau.tapi apakah kamu mau diubah-ubah dan juga diatur ?aku ingin merubah kebiasaanmu,aku ingin merubah gayamu dan aku ingin merubah jadwalmu.apakah kamu menginginkan itu?apakah kamu mau jika aku ubah semuanya sedangkan kamu tersiksa dan tak nyaman?

Hei,aku rasakan itu! Perubahan yang cepat akan membuatku tak nyaman.aku membutuhkan proses yang panjang dan kesadaran dalam diri terlebih dahulu.aku juga tak ingin banyak mengatur-atur hidupmu karena aku belum menjadi seseorang yang berarti dalam hidupmu.

Tapi,apakah dengan gayaku sekarang aku belum cantik?apakah dengan gaya casualku belum menarik hatimu? Apakah aku harus menjadi cantik sesuai tipemu agar kamu mau?

Tapi,aku yang tak mau.karena aku ingin seseorang yang bisa menerima apa adanya.

 

Haruskah aku rubah?bukankah sekarang aku cantik? Kamu memang cantik,tapi lebih cantik jika kamu mengenakan pakaian sepertinya perempuan sekarang. Berarti kamu menginginkanku seperti topeng yang bermuka dua? Maksudku,bukan itu…. Lalu?seperti apa? Maksudku… Aku muak dengan perubahan.jika kamu tak sanggup aku seperti ini,aku tak memaksa.mungkin kita akhiri.

 

Adelyne Ghifary

Tidak ada komentar:

Posting Komentar