Seseorang,hei! Siapa?
Aku? Iyaa,kamu! Siapa lagi yang ku maksud?siapa lagi yang ku cinta?
Kamu tahukah,sejak awal mungkin kita
sengaja ditakdirkan untuk saling berjumpa dan menebar sapa.tapi sayang, saat
itu belum saatnya namun kini waktunya.
Awalnya aku enggan untuk menemui apalagi berkenalan denganmu
karena berbagai alasan yang berhubungan dengan masa lalu.yaa,masa-masa cinta
dengan anak buahmu dalam suatu organisasi.tapi mereka yang memaksaku agar hanya
saling mengenal dan mungkin kalau sanggup,kita dirujuk untuk saling
berdekatan.yaa,jika itu mungkin.
Yaa,kamu datang dan menemuiku.kita saling berkenalan dan
saling mengenal satu sama lain dalam beberapa jam yang tersedia.kata
sahabatku,pipiku merubah warna menjadi merah.dan kamu hanya memasang senyum
entah itu artinya apa aku tidak mau tahu.
Beberapa jam itu mungkin berarti banyak.temanku bertambah dan
mungkin ingin membuka hati lagi.tapi apakah kamu juga begitu? Yang aku
tahu,kamu masih mencintai kekasihmu yang dulu yang pernah kamu titipkan hati
padanya dan diacuhkan olehnya setelah beberapa bulan bersamanya.aku tahu kamu
sakit,aku pun begitu.kita sama,kita senasib.kita dibuat sakit oleh orang yang
kita cintai.dan itu buruk.
Tapi,bolehkah hati itu aku buka kembali?ini untukku bukan
untuknya lagi! Hanya untukku dan aku tak mau itu dibagi!
Mungkin perkenalan kita sangat singkat dan wajar kamu
bersikap acuh dan rasa tidak perdulimu itu kamu sembunyikan saat aku mengirim
pesan singkat ke nomormu.
Awalnya aku putus asa,aku gundah entah apakah aku berhasil
menarik seseorang lagi untuk masuk kedalam cintaku setelah dia yang
menghancurkan.aku ingin mencoba,mungkin sangat.karena aku bosan sendirian
walaupun itu indah.
Dan sahabatku berhasil membuatku yakin dan kuat untuk mencoba
lagi.aku coba itu aku usahakan itu.dan berhasil! Yaa berhasil! Karena pertemuan
yang mendadak aku berhasil membuatmu jatuh dan luluh dengan
perhatianku.yaa,walaupun itu sebentar dan dibatasi oleh beberapa jam.
Kita berbagi cerita berdua.aku menceritakan tentang kisahku
yang pernah ku rahasiakan dulu dari orang-orang agar mereka tak mengetahui
keburukan keluargaku.tapi kini,rahasia itu menjadi berita umum dan aku tak
takut lagi untuk menceritakannya karena aku sudah siap dan karena itu nyata
yang harus aku terima.dan tak terlalu buruk.
Sepertinya kamu simpati,kelihatan dari berbagai tanggapanmu
dengan cerita-cerita yang aku umbar saat itu.mungkin kamu prihatin
atau..kasihan.ya,sepertinya kasihan.bukankah benar?
Tapi aku tak butuh kasihan itu,sudah banyak ku tampung rasa kasihan
dan aku sangat bosan.aku bukan seseorang yang lemah yang patut untuk kamu
kasihani.cukup kamu memberikan rasa simpatimu itu dan menarik hikmahnya.dan itu
akan membuatku senang.
Perkembangan baru saja terjadi.kamu mulai menunjukkan rasa
perhatianmu dan itu membuatku senang karena aku berhasil.aku menikmati proses
itu.indah rasanya menikmati keberhasilan yang sudah aku jalani yang bukan
instan tanpa proses.
Kamu tidak tampan,kamu bukan tipeku.bahkan jauh dari
tipe.tapi sikapmu dan perhatianmu membuatku kembali luluh untuk kedua kalinya
dengan orang yang jauh dari tipeku.
Pertama dia kedua kamu.walaupun pandanganmu tak seindah
pandangannya,tapi ku akui,kamu jauh lebih baik dan lebih dewasa.dan aku hargai
itu.
Telephone bergetar disaat subuh dan itu sangat menganggu
tidurku yang nyenyak.namamu tercantum disana.antara senang dan kesal.tapi aku
harus mencantumkan rasa senang dalam hati karena harapanku yang barusan siang
aku kirimkan untuk Tuhan sudah dikabulkan di subuh ini. Lama kita berbincang
dalam telfon dan aku merekam perbincangan kita.sungguh lucu saat aku dengarkan
kembali didalam kelas waktu itu.
Hari itu rabu,tak ada rasa gundah dan resah dalam hati.justru
rasa bahagia dan berbunga.aku menikmati keberhasilan itu.sangat indah sekali
dan aku ingin menceritakannya kepada sahabat-sahabatku.
Sekali lagi,ini indah sekali.kamu menerima ajakkanku untuk
mencari sesuatu untuk hari special besok.dan ini pertama kalinya aku berjanjian
denganmu tanpa perantara sahabatku.dan aku berhasil!
Dalam waktu terbatas kita berdua,dibasahi air yang deras itu
tak masalah buatku.bagiku itu manis dan menjadi kenangan.ya,indah sekali.
Kembali cerita-cerita terangkai dan senyum serta tawaan
menghiasi perbincangan kita.aku menikmati itu.dan ada beberapa kalimat yang
membuatku terpikir sampai sekarang.kalimatmu itu terkenang.bukan karena
indah,tapi karena keresahan.
Kembali malamnya aku menceritakan dengan sahabatku,ia
menanggapinya dengan baik sekali dan memberikanku saran.ia juga menceritakan
apa yang kamu ceritakan padanya.
Katanya,kamu ingin merubahku untuk menjadi lebih cantik dan
feminim karena sekarang ini mungkin gayaku seperti bukan perempuan,melainkan
laki-laki.
Bukannya sudah ku jelaskan? Aku benci menjadi perempuan
beserta gayanya.menjadi laki-laki dengan gayanya itu lebih mudah dan santai
untukku jalani.
Memakai rok,dress,wedges,high heels dan lainnya itu
menyiksaku.sepertinya repot harus memakai alas kaki yang memiliki volume tinggi
dan membuat kakiku sakit.
Berbalut rok,dress ataupun lainnya lagi,membuatku muak harus
berjalan dengan hati-hati agar tiupan angin tidak menerbangkan pakaianku.belum
lagi harus mendengar siulan dari laki-laki hidung belang yang hanya melihat
keindahan fisik dimulai dari bawah baru ke atas.
Apakah kamu tidak menerima gayaku yang seperti ini?apakah aku
harus secantik dia? Bukannya apa adanya itu lebih baik ketimbang ada apanya?
Aku rasa,lebih baik aku memperkenalkan keburukan dan
kebiasaanku dahulu ketimbang apa yang bagus-bagus dariku.karena aku ingin
tahu,seberapa hebat dan kuat seseorang sanggup menerimaku dan mau melengkapi
kekuranganku.aku ingin melihatmu bisa dengan keadaanku sekarang.sebenarnya aku
‘bisa’ diubah jika itu yang kamu inginkan.
Aku akan menjadi gadis cantik nan manis yang kamu mau.tapi
apakah kamu mau diubah-ubah dan juga diatur ?aku ingin merubah kebiasaanmu,aku
ingin merubah gayamu dan aku ingin merubah jadwalmu.apakah kamu menginginkan
itu?apakah kamu mau jika aku ubah semuanya sedangkan kamu tersiksa dan tak
nyaman?
Hei,aku rasakan itu! Perubahan yang cepat akan membuatku tak
nyaman.aku membutuhkan proses yang panjang dan kesadaran dalam diri terlebih
dahulu.aku juga tak ingin banyak mengatur-atur hidupmu karena aku belum menjadi
seseorang yang berarti dalam hidupmu.
Tapi,apakah dengan gayaku sekarang aku belum cantik?apakah
dengan gaya casualku belum menarik
hatimu? Apakah aku harus menjadi cantik sesuai tipemu agar kamu mau?
Tapi,aku yang tak mau.karena aku ingin seseorang yang bisa
menerima apa adanya.
Haruskah aku
rubah?bukankah sekarang aku cantik? Kamu memang cantik,tapi lebih cantik jika
kamu mengenakan pakaian sepertinya perempuan sekarang. Berarti kamu
menginginkanku seperti topeng yang bermuka dua? Maksudku,bukan itu….
Lalu?seperti apa? Maksudku… Aku muak dengan perubahan.jika kamu tak sanggup aku
seperti ini,aku tak memaksa.mungkin kita akhiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar