Sabtu, 19 Januari 2013

Nathan


            Aku mengenal dia karena tempat tinggal yang berdekatan dan karena orang tua yang saling dekat.dia sangat istimewa walau aku baru bertatapan langsung dengannya.ada cahaya indah di bola matanya.dia begitu indah dan hebat walau harus selalu menghadapi kehidupan yang penuh keresahan dan kesakitan.dia kuat,aku bangga padanya.

Asyiknya kita bercengkrama hingga waktu tak membuatku sadar,ini sudah malam tapi kami masih saja asyik merendamkan diri di kolam apartemen itu.kita hanya berdua,menikmati bintang berdua,bercerita berdua walau aku harus pelan-pelan menerjemahkan bahasanya kedalam Bahasa Indonesia. Awalnya aku bingung apa yang harus aku lakukan,karena aku tak fasih dalam Bahasa inggris.tapi untuk kemarin awal pertama aku mengenalnya,apa yang aku ketahui,itulah yang aku lontarkan walau aku tahu mungkin itu salah,dan dia mengerti.

            Namanya Nathan.dia bukan asli Indonesia.dia teman baruku yang aku harap bisa selalu menemani dan memberikanku saran.semoga harapanku menjadi sesuatu hal yang benar-benar terwujud,semoga dia selalu disini dalam waktu yang lama.
Kadang dia guruku,kadang juga kakakku.dia hebat dalam olahraga renang.kami sempat berlomba dengan gaya bebas dan gaya dada.kita sama-sama mencapai finish dalam waktu sekitar 15 detik di kolam sepanjang kurang lebih 15 meter. Kekuatannya membuatku kagum dan terpesona.dia mengajarkan gaya-gaya lainnya dan juga cara tercepat sampai di finish dengan gaya dada.

Orang sehat sepertiku belum tentu mampu dengan gaya ‘underwater’ atau berenang didasar air yang khayalaknya seperti menyelam.itu membutuhkan nafas yang panjang dan kuat juga kekuatan tangan dan tehnik.dia seperti ikan.lancar sekali dan indah.aku suka gayanya.
Berbagai gaya aku pelajari dan memang awalnya susah,tapi karena melihat semangatnya aku menjadi malu.harusnya aku bisa lebih daripada dia.

            Nathan,andai saja aku lancar dalam Bahasa inggris,pasti aku akan banyak bercerita denganmu.sayangnya kemampuanku terbatas dan aku tak mungkin mengeluarkan kamus ataupun search google agar bisa bercerita denganmu.
Bodohnya aku yang baru sadar betapa pentingnya mempelajari Bahasa asing.dan yaa…ini yang aku rasakan sekarang.malu dan marah pada diri sendiri.

Nathan..akankah kita berjumpa lagi dalam 10 tahun kedepan? Akankah kamu masih mau mengajariku berbagai gaya renang yang lainnya di masa mendatang?
Aku mengharapkan itu Nathan..

Aku ingin kamu ada,sebagai sahabat ataupun guru.

Jadi,tetaplah ada..

Nathan,bertahan dan aku harap penyakit itu tidak merenggut kebahagiaan juga umurmu. Aku harap kamu kuat,kamu bisa dan tetap tersenyum.

Nathan,apakah aku bisa bertemu denganmu lagi dimasa kedepan?

Nathan,kamu terlalu hebat untuk menanggung penyakit ini.

Tuhan..tolong bantu dia menghadapi kankernya

 

*thanks for yesterday,Nathan..

Adelyne Ghifary..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar